Profil pemain-pemain yang membawa tim ini juara bukan lagi menjadi rahasia bagi para pencinta futsal di Bandung, bahkan Jawa Barat. Tapi yang hingga kini masih menjadi rahasia adalah filosofi yang diusung para pemain tersebut untuk meraih keberhasilan saat itu: Filosofi Uhud.
Setiap setelah shalat subuh berjamaah di masjid, para pemain kembali ke kamar mes untuk melakukan pengajian bersama. Bukan hal istimewa, hanya membaca quran bersama dan tausiyah singkat. Hal biasa, namun efeknya luar biasa.
Subuh itu kami agak lelah karena sehari sebelumnya menjalankan pertandingan dan memenangkannya dengan telak, alhamdulillah. Namun rutinitas harus tetap dijalankan. Waktu itu giliran RT (kamar) 1 untuk menjadi tuan rumah pengajian. Penghuni RT 1 adalah Julinur, Ragil, Restu, Jaer dan saya sendiri. Sebelumnya kami telah memutuskan Ragil yang akan menyampaikan tausiyah. Materi tausiyah pun segera dicari dan didapatkan. Tentang Perang Uhud. Dan Ragil pun bertausiyah:
Perang Uhud dikibarkan oleh kaum Quraish terhadap kaum Muslimin untuk membalas dendam atas kekalahan mereka pada Perang Badr.
Dalam perang Badr, pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang berhasil mengalahkan pasukan Quraish yang berjumlah 1000 orang.
Pada perang Uhud, Quraish berhasil membalas dendam dengan menaklukkan kaum muslimin di bukit Uhud. Faktor-faktor penyebab kekalahan kaum Muslimin adalah hal yang menarik untuk kita pelajari.
- Percaya diri berlebihan. Karena telah memenangkan perang sebelumnya, kaum muslimin merasa sombong dan terlalu yakin akan mendapatkan kemenangan.
- Tidak menaati perintah pemimpin (Rasul). Nabi Muhammad memerintahkan para pasukan pemanah yang distasiunkan di atas bukit untuk bertahan di tempat itu apapun yang terjadi. Tapi para pemanah itu memutuskan untuk turun setelah melihat lawan yang mulai perlahan mundur.
- Merayakan kemenangan sebelum pertempuran benar-benar berakhir. Para pemanah muslimin itu memutuskan untuk turun karena menganggap pertempuran sudah dimenangkan.
- Tergiur oleh wanita dan harta. Hal utama yang mendorong para pemanah untuk meninggalkan posnya adalah banyaknya wanita Quraish dan harta rampasan perang yang ditinggalkan oleh kaum quraish.
Pada akhirnya, kaum muslimin berhasil dikepung oleh pasukan Quraish yang beralih menguasai pos-pos yang ditinggalkan para pemanah Muslimin itu.
Yang penting dalam sejarah bukan tanggal-tanggal, tapi pelajaran yang bisa diambil.
Maka empat poin tersebut kami terjemahkan ke dalam konteks futsal:
- Jangan merasa sombong atas kemenangan yang sudah diraih.
- Selalu ikuti instruksi pelatih saat berada di lapangan.
- Jangan merayakan kemenangan atau lengah sebelum pertandingan/kejuaraan benar-benar berakhir.
- Fokus selalu terhadap pertandingan. Jangan terkecoh oleh godaan harta dan wanita.
Inilah Filosofi Uhud. Rahasia Keberhasilan Tim Futsal Porda Kota Bandung.
Kami belajar dari sejarah, dan menciptakan sejarah karenanya. Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah.
Wallahualam.
Futsal Kota Bandung: Tekad, Bulat, Juara, Bisa, Bisa, Unggul, ALLAHUAKBAR!
(yell-yell futsal kota bandung )
Komentar
Posting Komentar