Langsung ke konten utama

Tentang Sujud


Bismillah.

Sujud itu posisi indah dan istimewa.
Rasul SAW pernah bilang, momen ketika kita sedang sujud adalah momen kita paling dekat dengan Tuhan.

Dalam setiap salat, kita menikmati posisi sujud sebanyak dua kali di setiap rakaat. Jadi untuk salat subuh: 4 kali sujud; dzuhur, ashar, isya: 8 kali dan magrib: 6 kali.
34 kali dalam sehari kita menikmati posisi sujud.

Ini sedikit tentang sujud.

Saat sujud kita merendahkan diri di hadapan Allah. Merendahkan diri, literally.

Bagian paling atas, paling tinggi yang pada kita (kepala), kita letakkan di tempat yang paling rendah (bumi yang kita pijak).
Kepala, yang menjadi ukuran ketinggian kita, sekarang selevel dengan kaki kita. Rendah serendah-rendahnya.  

Untuk siapa kita merendahkan diri seperti ini. Dengerin:
“Subhana rabbi al a’laa”
Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi.

Kita paling rendah, Allah paling Tinggi. Kita ga ada apa-apanya, Allah segala-galanya. Kita berserah diri “silahkan mau diapakan saya. Bebas. Im yours”. Bagaimana tidak tenang kalau sudah begini.

Kalau masih belum menemukan ketenangan. I guarantee, its because youre doing it too fast.
Kalau kata seorang ustad di sebuah mimbar, kita sering sujud kaya bola bekel. Begita nyentuh lantai langsung mantul lagi ke atas. Gak berasa jadinya. Take your time, kalem. Nikmatin.

Itulah sujud. Interaksi paling hebat antara hamba dengan Tuhannya.
Sujud kini tampaknya hanya identik dengan Islam. 
Tapi apakah hanya Islam yang mengajarkan untuk bersujud di hadapan Tuhan. Oh tidak.
Tulisan berikutnya akan menjelaskan hal ini. Saya punya bukti otentik.

Semoga bermanfaat.
Wallahualam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orientalisme: Kenapa Kulit Putih (Terkesan) Superior?

Diteruskan dari post sebelumnya...  Kenapa kulit putih (terkesan) superior?  Ini pendapat Edward Said dalam Orientalism. Enjoy :) Pendapat Fanon ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Edward Said dalam Orientalism . Konsep superioritas-inferioritas adalah bagian dari konstruksi besar yang dilakukan Barat untuk membentuk pencitraan tertentu terhadap Orient , atau Timur. Konstruksi terhadap Orient ini dilakukan dengan cara-cara seperti “ making statements about it, authorizing views of it, describing it, by teaching it, settling it, ruling over it” (Fanon, 1967: 4) . Segala urusan Barat yang yang berkaitan dengan Orient merupakan bagian dari konstruksi besar ini. Dampak, atau tujuan, dari konstruksi ini adalah demi kekuatan dan kekuasaan. Inilah Orientalisme yang dimaksud oleh Said, yaitu Orientalisme sebagai: “a Western style for dominating, restructuring, and having authority over the Orient” (Said, 1967: 4) . Ini merupakan tujuan utama dari orientalis...

Kenapa Kulit Putih Superior?

Penjajahan mengakibatkan banyak hal untuk negara yang dijajah. Salah satunya adalah menanamkan, entah secara sengaja atau tidak sengaja, sebuah gagasan bahwa orang Barat itu lebih hebat daripada orang Timur. Begitu katanya. Ini saya kutip dari skripsi saya. Kali aja seru. Enjoy. Konsep Superioritas dan Inferioritas dalam Konteks Kolonialisme Kolonialisme sudah pasti tidak terpisah dari konsep superioritas dan inferioritas. Singkatnya, konsep atau gagasan ini menyatakan bahwa kulit putih merupakan golongan yang superior dan kulit warna merupakan golongan yang inferior.   Mengenai timbulnya konsep tersebut terdapat beberapa pandangan yang berbeda. Adakah konsep superioritas-inferioritas ini sebab atau akibat dari kolonialisme? Dalam Black Skin, White Masks Fanon secara kritis membahas persoalan ini. Fanon mempresentasikan sebuah pandangan oleh M. Mannoni yang berpendapat bahwa konsep superioritas-inferioritas adalah yang menyebabkan terjadinya kolonialisme. Pada saat ...

Sedikit Tentang Shalat

Predikat sholeh atau alim sering kita berikan kepada orang-orang yang menjaga shalatnya. “Dia mah anaknya sholeh banget, shalat 5 waktunya gak pernah bolong”. Ada yang aneh kalau dipikir-pikir. Kita yang aneh, persepsi kita.                    Shalat 5 waktu = Muslim yang sholeh.  Padahal shalat itu kewajiban seorang Muslim. Shalat itu salah satu rukun Islam. Berarti tanpa shalat kita tidak ber-Islam dan bukan seorang Muslim. Yang berarti shalat 5 waktu membuat kita menjadi Muslim. Jadi persamaan ini rasanya lebih tepat:          Shalat 5 waktu = Muslim (aja, standar). Shalat 5 waktu itu sangat biasa, karena kita Muslim. Shalat inilah yang membedakan kita dengan agama yang lain. Kita puasa, agama lain pun puasa. Kita zakat, agama lain pun begitu. Shalat itu Islam dan hanya Islam. Its what makes us unique .  Sakin...