Langsung ke konten utama

Apakah Sampai Padamu Berita Tentang Mahanazi?

A poem by Helvi Tiana Rosa. Gave me chills, on the verge of tears.
Selamat membaca. Selamat merenung. Selamat menikmati :)

Apakah Sampai Padamu Berita Tentang Mahanazi?

*(Helvy Tiana Rosa)*

Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?

Apakah sampai padamu berita tentang rumahrumah yang dihancurkan tanahtanah meratap berpindah tuan, bahkan manusia yg dibuldozer?
Apakah sampai padamu berita tentang airmata yang tumpah dan menjelma minuman seharihari tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari? Apakah sampai padamu berita tentang kanakkanak yang tak lagi berbapak tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara? Para balita yang menggenggam batu dengan dua tangan mungil mereka menghadang tentara zionis Israel lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi
Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha di halamannya menggenang darah dan tubuhtubuh yang terbongkar Peluru yang berhamburan di udara menyanyikan lagu kematian menyayat nadi kekejaman yang melebihi fiksi dan semua film yang pernah kau tonton di bioskop dan televisi Kebiadaban yang mahanazi
Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening: “Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina? Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungutsungut tak suka Membatu, tak jarang terpengaruh menuduh pejuang kemerdekaan Palestina yang membela tanah air mereka sendiri sebagai teroris!
Duhai, maka kukatakan pada mereka: Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini Atas nama kemanusiaan: menyala-lah! Kita tak bisa hanya diam menyaksi pagelaran mahanazi sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna dan bercanda di ruang keluarga kita tak bisa sekadar menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata: mereka yang membatasi ruang kemanusiaan dengan batasbatas negara sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab belum tibakah masanya bagi kalian bersatu, membuka hati, berani berhenti mengamini nafsu Amerika yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?
Hai Ban Ki Moon, apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata? Sebab tak pernah kami dengar PBB mengutuk dan memberi sanksi pada mahanazi teroris zionis Israel yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh dan George Galloway? Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu: menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih, memberi meski sedikit apa yang kita punya dan mendoakan Palestina Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu? Tentang Palestina yang bersemayam kokoh di hati mereka yang diberi kurnia? Seperti cinta yang tak bisa kau hapus dari penglihatan dan ingatan, airmata, darah, dan denyut nadi manusia : Lawan Mahanazi!

*(Ba’da Subuh, Depok, 25 Juni 2011)*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orientalisme: Kenapa Kulit Putih (Terkesan) Superior?

Diteruskan dari post sebelumnya...  Kenapa kulit putih (terkesan) superior?  Ini pendapat Edward Said dalam Orientalism. Enjoy :) Pendapat Fanon ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Edward Said dalam Orientalism . Konsep superioritas-inferioritas adalah bagian dari konstruksi besar yang dilakukan Barat untuk membentuk pencitraan tertentu terhadap Orient , atau Timur. Konstruksi terhadap Orient ini dilakukan dengan cara-cara seperti “ making statements about it, authorizing views of it, describing it, by teaching it, settling it, ruling over it” (Fanon, 1967: 4) . Segala urusan Barat yang yang berkaitan dengan Orient merupakan bagian dari konstruksi besar ini. Dampak, atau tujuan, dari konstruksi ini adalah demi kekuatan dan kekuasaan. Inilah Orientalisme yang dimaksud oleh Said, yaitu Orientalisme sebagai: “a Western style for dominating, restructuring, and having authority over the Orient” (Said, 1967: 4) . Ini merupakan tujuan utama dari orientalis...

Kenapa Kulit Putih Superior?

Penjajahan mengakibatkan banyak hal untuk negara yang dijajah. Salah satunya adalah menanamkan, entah secara sengaja atau tidak sengaja, sebuah gagasan bahwa orang Barat itu lebih hebat daripada orang Timur. Begitu katanya. Ini saya kutip dari skripsi saya. Kali aja seru. Enjoy. Konsep Superioritas dan Inferioritas dalam Konteks Kolonialisme Kolonialisme sudah pasti tidak terpisah dari konsep superioritas dan inferioritas. Singkatnya, konsep atau gagasan ini menyatakan bahwa kulit putih merupakan golongan yang superior dan kulit warna merupakan golongan yang inferior.   Mengenai timbulnya konsep tersebut terdapat beberapa pandangan yang berbeda. Adakah konsep superioritas-inferioritas ini sebab atau akibat dari kolonialisme? Dalam Black Skin, White Masks Fanon secara kritis membahas persoalan ini. Fanon mempresentasikan sebuah pandangan oleh M. Mannoni yang berpendapat bahwa konsep superioritas-inferioritas adalah yang menyebabkan terjadinya kolonialisme. Pada saat ...

Sedikit Tentang Shalat

Predikat sholeh atau alim sering kita berikan kepada orang-orang yang menjaga shalatnya. “Dia mah anaknya sholeh banget, shalat 5 waktunya gak pernah bolong”. Ada yang aneh kalau dipikir-pikir. Kita yang aneh, persepsi kita.                    Shalat 5 waktu = Muslim yang sholeh.  Padahal shalat itu kewajiban seorang Muslim. Shalat itu salah satu rukun Islam. Berarti tanpa shalat kita tidak ber-Islam dan bukan seorang Muslim. Yang berarti shalat 5 waktu membuat kita menjadi Muslim. Jadi persamaan ini rasanya lebih tepat:          Shalat 5 waktu = Muslim (aja, standar). Shalat 5 waktu itu sangat biasa, karena kita Muslim. Shalat inilah yang membedakan kita dengan agama yang lain. Kita puasa, agama lain pun puasa. Kita zakat, agama lain pun begitu. Shalat itu Islam dan hanya Islam. Its what makes us unique .  Sakin...