Aisha:
"Kek, aku punya teman pinter banget. Hobinya baca buku bangak
banget. Dia bilang ke aku, kemungkinan Tuhan itu gak ada. Soalnya kalo Tuhan
itu ada, kenapa dunia ini banyak
penderitaan dan ketidakadilan. Di mana peran Tuhan? Begitu katanya. Menurut
kakek gimana?"
Kakek:
"Alhamdulillah kamu tanya Kakek, Sayang, berarti kamu gak
menelannya mentah-mentah."
"Begini, teman kamu itu memang pintar, tapi sepertinya sumber
bacaannya adalah bacaan-bacaan luar negeri ya? Memang di Barat sana banyak
orang yang sudah kecewa sama Tuhan. Kenapa? Karena Tuhan dalam kepercayaan mereka
itu identik dengan Kasih. Jadi saat banyak orang menderita, bayi-bayi gak berdaya
mati karena penyakit, orang-orang gak bersalah dibantai, mereka bingung. Mana
kasih-nya Tuhan? Logika mereka gak bisa terima."
"Nah kalo kita yg beragama Islam, pertanyaan itu gak muncul
di benak kita, karena kita tau Allah itu gak cuma Allah Maha Pengasih dan
Penyayang. Kita juga tau Allah itu Maha
Tahu, Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Adil, Sangat keras Siksaanya dan lain-lain.
Jadi kalo teman kamu paham Islam dan mengenal Allah sebagaimana Allah ingin
dikenali, gak akan muncuk kegelisahan seperti itu.
Dan masalah ketidakadilan dunia. Kalo buat kakek, ini justru
membuat kakek yakin bahwa Tuhan dan hari pembalasan itu ada."
"Kakek yakin semua manusia itu fitrahnya merindukan keadilan
dan merasa keadilan itu pasti ada. Sayangnya, gak semua manusia itu paham bahwa
keadilan yang sejati itu adanya di akhirat, dimana Allah akan membalas semua perbuatan
dengan seadil-adilnya. Memang didunia ini kita harus upayakan keadilan, tapi
orang-orang yang mencari keadilan sejati di dunia bawaannya pasti stress. Coba
aja, berapa orang penjahat yang lolos hukuman? Berapa orang koruptor yang
hidupnya nikmat? Berapa orang teman-teman kamu yang nyontek tapi dapet
rengking? Iya kan?"
"Bahkan yang keadilan paling poll menurut manusia juga
sebenarnya kurang adil. Coba deh. Penjahat yang membunuh 10 orang, di dunia ini
hukuman terberat buat dia apa? Hukuman mati kan? Kalo hukuman mati itu berarti
dia matinya berapa kali? Cuma 1 kali kan? Tapi dia membantai 10 jiwa. Adil gak?"
"Begitu juga dengan perbuatan baik. Betapa banyak orang yang
seumur hidupnya membantu orang tapi gak 1 orang pun menghargainya, malah dia
jadi korban fitnah. Kalo dia ga paham bahwa keadilan yang sebenarnya itu di
akhirat, bisa stress itu dia."
"Tapi tolong pahami, kakek bukan bilang bahwa kita gak perlu
cari keadilan di dunia ini - tetap pejuangkan keadilan. Karena Allah juga
memerintahkan kita untuk membela diri dari kezhaliman. Dan jika kita memiliki
kuasa, Allah menuntut kita untuk berlaku adil. Beriman bukan berarti menerima
penderitaan. Kalo bahasa kerennya: Religion is NOT the opium of the masses.
Justru agama adalah sumber perjuangan. Termasuk perjuangan keadilan."
"Tapi harus kamu pahami, bahwa keadilan di dunia ini
terbatas. Karena keadilan yang sejati itu ada pada Allah dan di hari akhirNya."
"Paham ya, Sayang."
Wallahua’lam.
Komentar
Posting Komentar