Its been over a month since my father passed away. We are
still in mourning because we miss him. Mungkin nanti seiring berjalannya waktu,
rasa shock, sedih dan kangen itu akan mulai perlahan hilang. But a part of me
don’t want that feeling to go away. Pengen terus kangen.
Sebenarnya saya pribadi sudah sering diam-diam mempersiapkan
diri untuk merasakan rasa kehilangan ini. Setiap kali kami sekeluarga ngumpul,
selalu ada lintasan pikiran yang bilang: suatu saat pasti personil berkurang
satu. Pasti. It could even be me.
But you just cant prepare yourself mentally for things like
these. Apalagi semendadak ini.
Sejak kejadian kemarin, yang sering kepikiran
kebaikan-kebaikan almarhum, flashback adegan di mobil saat sakratul maut, mikirin
apa yang dipikirkan oleh Ayamu di momen-momen terakhir, gimana almarhum di alam
kubur. Semoga Allah shows love to him the way he loved us.
Tentu ada hal lain juga yg muncul di pikiran seperti
bagaimana saat saya nanti mengalami sakratul maut juga, dan bagaimana mennemani
dan menguatkan ibu. But most of the thoughts are about Ayamu.
Dari semua pikiran yang ngumpul di kepala, ada satu lintasan
pikiran yang sesaat membuat termenung.
Saat shalat, pikiran saya suka teringat beliau. All the
flashbacks. Kemudian muncul lah rasa sedih, kangen dan sayang saat shalat. Saat
saya sadar bahwa setengah shalat saya habis memikirkan Ayamu, I felt bad.
Harusnya gak boleh kaya gini.
Shalat kita itu harusnya total untuk Allah, karena Allah
Tuhan kita. Rasa terima kasih paling besar harusnya kepada Allah, karena Allah
yang paling baik kepada kita. Rasa sayang paling besar harusnya untuk Allah
karena Allah yang paling menyayangi kita.
Begitu selesai shalat, saya berpikir, harusnya diluar shalat
juga seperti itu. Bersedih, bernostalgia dan rasa kangen boleh, tapi ada
batasannya. Jangan sampai rasa-rasa itu membuat kita lupa sama rasa syukur dan
sayang kita sama Allah. Karena Allah harus selalu nomor satu.
Ayamu memang luar biasa kebaikan dan kasih sayangnya sama
keluarganya, tapi Allah lah yang memberikan Ayamu kepada kita. Alhamdulillah.
Wallahualam.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk: 2)
Komentar
Posting Komentar