Langsung ke konten utama

Sujud Dalam Kristen dan Yahudi




Bismillah.
Agama Kristen dan Yahudi pun dicontohkan untuk melakukan sujud saat menghadap Tuhan.

Open up your bible.

Alkitab (bible) itu berisi dua kitab yang disatukan. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. (Please correct me if Im wrong).

Perjanjian Lama itu yang kita pahami sebagai Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa; Kitab Suci yang diimani agama Yahudi.
Sedangkan Perjanjian Baru adalah kitab yang membawa ajaran Kristen. Karena agama Kristen memang berangkat dari agama Yahudi, jadi umat Kristiani wajib mengimani kedua kitab ini.

Oke kembali ke sujud.

Dalam perjanjian Lama dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim (Nabi yang diakui Yahudi, Kristen dan Muslim), bersujud kepada Tuhan saat Tuhan berkomunikasi dengannya.

“Lalu sujudlah Abram (Ibrahim) dan Allah berfirman kepadanya…” (Kejadian 17:3)

Tidak cuma Ibrahim.
Musa dan Harun AS, penyelamat bangsa Yahudi, pun bersujud kepada Tuhan. Konteksnya cukup lucu.

Bodoh memang orang-orang Bani Israil itu. Sudah diselamatkan oleh Musa dari penindasan Firaun, tapi tetap saja nyolot. Tidak tahu terima kasih sama sekali.

Initinya, mereka sudah diselamatkan dan dibawa kabur oleh Musa dan Harun. Kini mereka samapi di suatu gurun pasir entah dimana. Padang pasir itu panas, mereka (Bani Israil) kehausan. Mereka menyalahkan Musa. Ngapain sih lo bawa kita ke tempat gini. Lo mau kita sengsara? Mau kita mati kehausan? Ah, nyusahin aja lo!

Kurang lebih seperti itu. Musa dan Harun jengkel, tapi tetap ingin membantu. Mereka berpaling kepada Tuhan, dan bersujud, sebelum Tuhan menampakkan dirinya.

“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka” (Bilangan: 20:6).

Tadi Ibrahim sudah, Musa dan Harun Nabi besar Yahudi sudah, sekarang giliran Yesus. Lets see.

Jadi singkat cerita. Yesus dan pengikutnya melakukan parade ke suatu tempat untuk mendirikan kerajaan surga. Karena pengikutnya ini berlebihan saat mengiringi Yesus, niat mereka ini diketahui pemuka-pemuka Yahudi yang menganggap Yesus ini nyeleweng dari ajaran Yahudi. Yesus pun diincar. Sebenarnya Yesus relatif aman, tapi salah satu muridnya, Judas, mengkhianatinya. Dia sekongkol dengan musuh, demi harta. Yesus pen kabur ke Getsemani (ada tempat peribadatan disitu) ditemani murid-muridnya. Sampai di Getsemani, Yesus menyuruh murid-muridnya untuk berjaga. Dia masuk untuk berdoa kepada Tuhan. Dari sini kita biarkan Matius menceritakannya:

“Maka ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, nelainkan seperti yang Engkau Kehendaki” (Matius: 26:39).

Itu contoh dari nabi-nabi agama Kristen dan Yahudi. Jelas di contohkan oleh nabi-nabi tersebut untuk sujud di hadapan Tuhan.

Kenapa contoh itu tidak dipraktekkan sekarang, saya kurang tahu. Mudah-mudahan bukan karena gengsi atau menganggap sujud itu tindakan kurang beradab atau primitive.

Malah, saya mengajak teman-teman Kristen untuk bersujud seperti Ibrahim, Musa dan Harun. Mereka nabi yang berjuta-juta kali lipat lebih suci dan mulia daripada kita. Mereka yang suci saja bersujud kepada Tuhan, masa kita yang kotor tidak.

Mari nikmati sujud.

Semoga bermafaat.
Wallahualam. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Futsal Porda Kota Bandung

Tercatat sudah di dalam sejarah olah raga Jawa Barat. Tahun 2010 tim Kota Bandung menjuarai cabang paling anyar dalam gelaran PORDA JABAR - cabang Futsal. Profil pemain-pemain yang membawa tim ini juara bukan lagi menjadi rahasia bagi para pencinta futsal di Bandung, bahkan Jawa Barat. Tapi yang hingga kini masih menjadi rahasia adalah filosofi yang diusung para pemain tersebut untuk meraih keberhasilan saat itu: Filosofi Uhud. Setiap setelah shalat subuh berjamaah di masjid, para pemain kembali ke kamar mes untuk melakukan pengajian bersama. Bukan hal istimewa, hanya membaca quran bersama dan tausiyah singkat. Hal biasa, namun efeknya luar biasa. Subuh itu kami agak lelah karena sehari sebelumnya menjalankan pertandingan dan memenangkannya dengan telak, alhamdulillah. Namun rutinitas harus tetap dijalankan. Waktu itu giliran RT (kamar) 1 untuk menjadi tuan rumah pengajian. Penghuni RT 1 adalah Julinur, Ragil, Restu, Jaer dan saya sendiri. Sebelumnya kami telah memutuskan

Belajar Menjadi, Dan Dari, Orang Tua

Bismillahirrahmanirrahiim Jika Allah mengizinkan, saya akan diamanahkan seorang anak beberapa hari lagi . I can’t really tell you how I am feeling - perasaannya mungkin terlalu campur aduk. Tapi saya bisa sedikit berbagi tentang hal-hal yang mulai ngumpul dikepala, dan yang paling utama adalah: “bagaimana caranya jadi orang tua yang baik?” Untuk menjawab pertanyaan ini saya sudah mulai baca-baca beberapa judul buku dan article tentang parenting. Tapi terus saya berpikir: “Ngapain saya capek-cape nyari buku tentang parenting, sedangkan contoh real, nyata, terbukti dan sangat terasa keberhasilannya ada di dalam hidup saya!” Meminjam istilah yg di pake Randy Pausch:  “I won the parent lottery” . Kalo takdir pembagian orang tua itu sebuah undian, maka saya dan adik2 saya lah pemenang utamanya. Kami telah dihadiahkan oleh Allah orang tua yang terbaik. (Namun, sedikit sekali kami bersyukur untuknya). Kenapa saya merasa beruntung? Well, let me tell you a tiny bit about m

6 Tips Agar Anak Rajin Shalat di Masjid

Istri saya sedang hamil 8 bulan dan layaknya pasangan-pasangan lainnya yang sedang menantikan kelahiran anak pertamanya, kami sering membicarakan tentang masa depan, tentang si kecil, nama apa yang lucu, akan sekolah di mana dan hal-hal seru lainnya. Salah satu hal yang sempat menjadi pembahasan yang menarik diantara kami berdua adalah tentang keinginan kami, jika dianugerahi bayi laki-laki, untuk menjadikannya tumbuh menjadi remaja yang cinta masjid. Kami sangat ingin anak kami tumbuh menjadi seseorang yang hatinya tertaut kepada masjid. Kami ingin memiliki anak laki-laki yang bisa tetap tersenyum saat tidak mandapat mainan terbaru, tapi gelisah jika melewati shalat berjamaah di masjid; seorang pemuda yang jika mendatangi sebuah daerah baru, maka yang ditanya pertama bukanlah, “dimana warung terdekat? Saya ingin beli rokok”, tapi sibuk menanyakan, “dimana masjid terdekat? Sebentar lagi Ashar”. Itu yang kami inginkan dan kami telah sepakat tentang ini. Sekarang, yang