Langsung ke konten utama

Angkat Tanganmu!


Shalat itu kalo otak kita ga ikut shalat kaya kumpulan gerakan stretching aja. Lumayan buat badan, tapi pikiran sama hati ga ada efeknya.

Makanya, kami di @nahl_wear sering ngingetin: buat orang-orang yang gak paham arti bacaan shalatnya, itu harus dijadiin PR pertama dan utama – fatihah artinya apa, bacaan rukuk, bacaan sujud, bacaan tahiyat. Masalahnya kita shalat 5 kali dalam sehari setiap hari – kalo ngulang ibadah segitu banyaknya tapi otak dan hati gak kesentuh sama sekali, sayang banget.

Nah, ternyata selain memaknai bacaan, ada juga memaknai gerakan. Semua gerakan dan posisi shalat itu pasti maksud dan maknanya. Di postingan sebelumnya, saya pernah bahas dikit soal makna bacaan dan posisi sujud.

Sekarang saya baru dapet ilmu baru tentang gerakan takbir dalam shalat.
Gerakan takbir dalam shalat itu gerakan mengangkat kedua tangan sampai telinga (ada yg sampai pundak). Ini tentu ada beberapa hakekatnya, tapi yang saya pengen share adalah 2 makna simbolis dari gerakan takbir.

1.       Penghormatan tertinggi
Di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, gerakan tangan untuk menunjukkan hormat atau salute adalah mengangkat satu tangan ke arah dahi. Itu lah bentuk penghormatan tertinggi – kita mungkin melakukan ini kepada pimpinan yang di segani, jendral, Presiden dll. Dengan mengangkat dua tangan saat takbir, kita mengisyaratkan bahwa Allah lebih kita hormati, segani dari manusia manapun.

2.       Penyerahan diri
Kalo kita nonton film koboy atau film action, tentu ada kejar-kejaran dulu, berantem dulu. Tapi kalo salah satu tokoh udah ketangkep dan gak punya senjata , gak punya tenaga untuk membela diri, dan gak bisa kabur, apa yang dilakukannya? Angkat tangan – menyerah.
Dalam takbir itu juga yg kita lakukan, kita serahkan diri kepada Allah. Kita benar-benar menjadi Muslim, yang arti harfiahnya emang “orang yang berserah diri”.

Dengan ilmu ini, seenggaknya saat kita sedang takbir, kita jadi tau harus mikir apa, otak gak kosong-kosong amat. Melalui gerakan takbir kita menujukkan penghormatan tertinggi kepada Allah. Selain itu kita juga berserah diri kepada Allah. Berserah diri dalam hal apa? Semuanya: kesehatan kita, kesehatan keluarga kita, uang, pekerjaan, hubungan keluarga, pikiran orang tentang kita, fitnah terhadap kita, cita-cita, masa depan, nyawa – terhadap semua itu kita seolah-olah bilang: “Its up to You, Allah. Terserah Engkau. Aku ridho”.

Insyaallah keren shalatnya kalo udah gini.

Wallahu a’lam


Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Futsal Porda Kota Bandung

Tercatat sudah di dalam sejarah olah raga Jawa Barat. Tahun 2010 tim Kota Bandung menjuarai cabang paling anyar dalam gelaran PORDA JABAR - cabang Futsal. Profil pemain-pemain yang membawa tim ini juara bukan lagi menjadi rahasia bagi para pencinta futsal di Bandung, bahkan Jawa Barat. Tapi yang hingga kini masih menjadi rahasia adalah filosofi yang diusung para pemain tersebut untuk meraih keberhasilan saat itu: Filosofi Uhud. Setiap setelah shalat subuh berjamaah di masjid, para pemain kembali ke kamar mes untuk melakukan pengajian bersama. Bukan hal istimewa, hanya membaca quran bersama dan tausiyah singkat. Hal biasa, namun efeknya luar biasa. Subuh itu kami agak lelah karena sehari sebelumnya menjalankan pertandingan dan memenangkannya dengan telak, alhamdulillah. Namun rutinitas harus tetap dijalankan. Waktu itu giliran RT (kamar) 1 untuk menjadi tuan rumah pengajian. Penghuni RT 1 adalah Julinur, Ragil, Restu, Jaer dan saya sendiri. Sebelumnya kami telah memutuskan

Belajar Menjadi, Dan Dari, Orang Tua

Bismillahirrahmanirrahiim Jika Allah mengizinkan, saya akan diamanahkan seorang anak beberapa hari lagi . I can’t really tell you how I am feeling - perasaannya mungkin terlalu campur aduk. Tapi saya bisa sedikit berbagi tentang hal-hal yang mulai ngumpul dikepala, dan yang paling utama adalah: “bagaimana caranya jadi orang tua yang baik?” Untuk menjawab pertanyaan ini saya sudah mulai baca-baca beberapa judul buku dan article tentang parenting. Tapi terus saya berpikir: “Ngapain saya capek-cape nyari buku tentang parenting, sedangkan contoh real, nyata, terbukti dan sangat terasa keberhasilannya ada di dalam hidup saya!” Meminjam istilah yg di pake Randy Pausch:  “I won the parent lottery” . Kalo takdir pembagian orang tua itu sebuah undian, maka saya dan adik2 saya lah pemenang utamanya. Kami telah dihadiahkan oleh Allah orang tua yang terbaik. (Namun, sedikit sekali kami bersyukur untuknya). Kenapa saya merasa beruntung? Well, let me tell you a tiny bit about m

6 Tips Agar Anak Rajin Shalat di Masjid

Istri saya sedang hamil 8 bulan dan layaknya pasangan-pasangan lainnya yang sedang menantikan kelahiran anak pertamanya, kami sering membicarakan tentang masa depan, tentang si kecil, nama apa yang lucu, akan sekolah di mana dan hal-hal seru lainnya. Salah satu hal yang sempat menjadi pembahasan yang menarik diantara kami berdua adalah tentang keinginan kami, jika dianugerahi bayi laki-laki, untuk menjadikannya tumbuh menjadi remaja yang cinta masjid. Kami sangat ingin anak kami tumbuh menjadi seseorang yang hatinya tertaut kepada masjid. Kami ingin memiliki anak laki-laki yang bisa tetap tersenyum saat tidak mandapat mainan terbaru, tapi gelisah jika melewati shalat berjamaah di masjid; seorang pemuda yang jika mendatangi sebuah daerah baru, maka yang ditanya pertama bukanlah, “dimana warung terdekat? Saya ingin beli rokok”, tapi sibuk menanyakan, “dimana masjid terdekat? Sebentar lagi Ashar”. Itu yang kami inginkan dan kami telah sepakat tentang ini. Sekarang, yang