Langsung ke konten utama

Bagaimana Cara Bersyukur?




Bismillah

Salah satu janji Allah yang paling kita hafal adalah jika kita bersyukur Allah akan tambahkan nikmatnya kepada kita.

Tapi yang seharusnya kita tanyakan adalah bersyukur yang seperti apa? Karena kenyataannya pemahaman dan cara orang bersyukur beda-beda.

Coba kita lihat beberapa.

Ada orang yang bersyukurnya dengan hati atau pikiran. Contohnya, seseorang dipecat dari pekerjaannya dan susah lagi buat dia untuk cari pekerjaan baru. Dia kesal dengan keadaan. Tapi kemudian dia teringat yang dia ga punya itu cuma satu hal, sedangkan yang dia punya itu banyak banget. Ada orang tua, ada teman, ada rumah, ada motor, ada tabungan. Dia mengingat nikmat-nikmat Allah, dan disaat itu dia merasa dia sudah bersyukur - karena berhasil mengingat dan menyadari nikmat Allah. Bisa seperti ini udah bagus banget, karena betapa banyak orang yang gak sadar atau gak mau sadar berjuta-juta nikmat yang Allah sudah berikan.

Ada orang lain yang tidak hanya peka terhadap nikmat Allah, tapi juga bersyukur lewat lisan. Dia ga cuma inget sadar nikmat, tapi juga mengucapkan “Alhamdulillahirabbil alaamin” setiap mengingat nikmat Allah. Syukurnya gak cuma rasa atau pikiran, tapi ada bukti, yaitu lewat ucapan.

Beda lagi tipe orang yang ketiga. Dia sadar berbagai nikmat Allah, dan mengucapkan “Alhamdulillah” setiap kali mengingatnya, tapi dia merasa aneh dengan hanya syukur lewat lisan. Dia benar-benar merasa berterima kasih dan ingin membuat Allah senang. Oleh karena itu dia mencoba sebisa mungkin jauhi apa yang buat dia jauh dari Allah, dan melakukan apa yang buat dia deket sama Allah.

Jadi bersyukur itu bisa melalui tiga cara itu. Pertanyaannya kita sudah sampai yang mana?

Mudah-mudahan kita diberi petunjuk untuk selalu bersukur dan bersyukur dengan cara yang diridhoi Allah.

Wallahu a’lam.

----


“Ya Rabbku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”(Doa Nabi Sulaiman diabadikan di QS. An-Naml [27]: 19) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Futsal Porda Kota Bandung

Tercatat sudah di dalam sejarah olah raga Jawa Barat. Tahun 2010 tim Kota Bandung menjuarai cabang paling anyar dalam gelaran PORDA JABAR - cabang Futsal. Profil pemain-pemain yang membawa tim ini juara bukan lagi menjadi rahasia bagi para pencinta futsal di Bandung, bahkan Jawa Barat. Tapi yang hingga kini masih menjadi rahasia adalah filosofi yang diusung para pemain tersebut untuk meraih keberhasilan saat itu: Filosofi Uhud. Setiap setelah shalat subuh berjamaah di masjid, para pemain kembali ke kamar mes untuk melakukan pengajian bersama. Bukan hal istimewa, hanya membaca quran bersama dan tausiyah singkat. Hal biasa, namun efeknya luar biasa. Subuh itu kami agak lelah karena sehari sebelumnya menjalankan pertandingan dan memenangkannya dengan telak, alhamdulillah. Namun rutinitas harus tetap dijalankan. Waktu itu giliran RT (kamar) 1 untuk menjadi tuan rumah pengajian. Penghuni RT 1 adalah Julinur, Ragil, Restu, Jaer dan saya sendiri. Sebelumnya kami telah memutuskan

Belajar Menjadi, Dan Dari, Orang Tua

Bismillahirrahmanirrahiim Jika Allah mengizinkan, saya akan diamanahkan seorang anak beberapa hari lagi . I can’t really tell you how I am feeling - perasaannya mungkin terlalu campur aduk. Tapi saya bisa sedikit berbagi tentang hal-hal yang mulai ngumpul dikepala, dan yang paling utama adalah: “bagaimana caranya jadi orang tua yang baik?” Untuk menjawab pertanyaan ini saya sudah mulai baca-baca beberapa judul buku dan article tentang parenting. Tapi terus saya berpikir: “Ngapain saya capek-cape nyari buku tentang parenting, sedangkan contoh real, nyata, terbukti dan sangat terasa keberhasilannya ada di dalam hidup saya!” Meminjam istilah yg di pake Randy Pausch:  “I won the parent lottery” . Kalo takdir pembagian orang tua itu sebuah undian, maka saya dan adik2 saya lah pemenang utamanya. Kami telah dihadiahkan oleh Allah orang tua yang terbaik. (Namun, sedikit sekali kami bersyukur untuknya). Kenapa saya merasa beruntung? Well, let me tell you a tiny bit about m

6 Tips Agar Anak Rajin Shalat di Masjid

Istri saya sedang hamil 8 bulan dan layaknya pasangan-pasangan lainnya yang sedang menantikan kelahiran anak pertamanya, kami sering membicarakan tentang masa depan, tentang si kecil, nama apa yang lucu, akan sekolah di mana dan hal-hal seru lainnya. Salah satu hal yang sempat menjadi pembahasan yang menarik diantara kami berdua adalah tentang keinginan kami, jika dianugerahi bayi laki-laki, untuk menjadikannya tumbuh menjadi remaja yang cinta masjid. Kami sangat ingin anak kami tumbuh menjadi seseorang yang hatinya tertaut kepada masjid. Kami ingin memiliki anak laki-laki yang bisa tetap tersenyum saat tidak mandapat mainan terbaru, tapi gelisah jika melewati shalat berjamaah di masjid; seorang pemuda yang jika mendatangi sebuah daerah baru, maka yang ditanya pertama bukanlah, “dimana warung terdekat? Saya ingin beli rokok”, tapi sibuk menanyakan, “dimana masjid terdekat? Sebentar lagi Ashar”. Itu yang kami inginkan dan kami telah sepakat tentang ini. Sekarang, yang